Mengadu ke DPRDSU, Warga Protes ‘Amburadulnya’ Pelayanan PDAM Tirta Kualo

pelayanan PDAM Tirta Kualo Tanjungbalai

topmetro.news – Anggota DPRD Sumut Dapil V Kabupaten Asahan, Batubara, dan Tanjungbalai Mahyaruddin Salim Batubara menyesalkan ‘amburadulnya’ pelayanan PDAM Tirta Kualo Tanjungbalai terhadap masyarakat pelanggan.

Disebutkan, sering terjadi air keruh, bau, kotor, dan mati. Sehingga sangat neresahkan masyarakat.

“Masalah pelayanan PDAM Tirta Kualo ini sejak dulu tidak kunjung bisa diselesaikan. Mulai dari air keruh, bau dan mati. Sehingga sangat wajar masyarakat memprotes,” ujar Mahyaruddin Salim Batubara kepada wartawan, Selasa (3/12/2019), di DPRD Sumut, usai menerima pengaduan masyarakat Tanjungbalai yang memprotes amburadulnya pelayanan perusahaan air minum tersebut.

Seperti diketahui, tandas Mahyaruddin, sejumlah wilayah di Tanjungabalai, seperti di Daerah Datuk Bandar Timur, khususnya Selat Lancang, Jalan Bambu, dan sejumlah lokasi lainnya, sejak tahun 2010, air PDAM tidak lagi lancar. Sehingga masyarakat menyampaikan keresahannya ke lembaga legislatif.

“Hampir setiap hari masyarakat melaporkan amburadulnya pelayanan PDAM. Tapi hingga kini belum ada solusinya dari Manajemen PDAM Tirta Kualo. Sehingga kita mendesak Walikota Tanjungbalai segera mengevaluasi kinerja Pjs Dirut PDAM,” tutur Mahyaruddin.

Suplai Air Maksimal

Selain itu, politisi Partai Golkar ini juga mendesak Walikota Tanjungbalai segera mencari solusi penyelesaiannya. Agar masyarakat bisa segera memperoleh air bersih. Pasalnya, sudah bertahun-tahun warga disana tidak bisa menikmati suplai air secara maksimal.

“Seharusnya Manajemen PDAM Tirta Kualo memenuhi keinginan masyarakat yang sangat membutuhkan air bersih. Karena perusahaan air minum itu hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sekaligus meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah),” ujarnya sembari menambahkan, PDAM tidak akan memperoleh keuntungan, jika pelayanannya terhadap masyarakat tetap buruk.

Menurut Mahyaruddin, akibat semakin amburadulnya pelayanan PDAM tersebut, banyak masyarakat membuat sumur bor untuk memenuhi kebutuhan airnya. Hal ini terlihat di Perumah Depag (Departemen Agama) Datuk Bandar Timur yang sudah banyak menggunakan sumur bor.

“Dalam persoalan ini, PDAM harus jeli melihat situasi di lapangan. Jangan karena ketidakpedulian terhadap keluhan pelanggan, akhirnya masyarakat beramai-ramai membuat sumur bor. Sehingga perusahaan air minum itu kehabisan pelanggan dan dengan sendirinya akan merugikan daerah,” katanya.

Di akhir keterangannya, politisi vokal ini mengigatkan Walikota Tanjungbalai dan Pjs Dirut PDAM Tirta Kualo, jangan pernah mengabaikan keluhan masyarakat pelanggan. Lalu semaksimal mungkin harus memperbaiki pelayanannya, agar perusahaan daerah itu bisa eksis. “Bukan sebaliknya. Semakin hari semakin terpuruk,” katanya.

reporter | Erris JN

Related posts

Leave a Comment